SELAMAT DATANG DI DHURI TRAIL ADVENTURE COMMUNITY; D' TRAC: Mei 2013
SOPAN DI JALAN, GARANG DI HUTAN
 photo bms3_zps62b76eaf.jpg

Rabu, 22 Mei 2013

PONSEL SATELIT KHUSUS DI HUTAN BELANTARA

Kemajuan telekomunikasi telah menembus batas ruang. Orang di berbagai tempat kini dapat terhubung melalui jaringan satelit.

Namun demikian, teknologi komunikasi seluler kadang tak bisa menjangkau wilayah tertentu, misalnya di daerah dan kondisi yang khusus, seperti hutan belantara.

Muncul solusi ponsel besutan SPOT, Global Phone. Sebelumnya, SPOT dikenal sebagai produsen perangkat pelacak GPS, seperti dilansir Gizmag, 22 Mei 2013.

Ponsel yang seratus persen menggunakan jaringan satelit ini mampu menjaga koneksi penggunanya dengan teman, keluarga, meski dalam kondisi berada di hutan belantara, dan terpisah ratusan mil dari BTS seluler. Bagaimana bisa?

Sebab, ponsel ini memanfaatkan jaringan satelit Globalstar, perusahaan yang ternyata berada di belakang perusahaan SPOT.

Global Phone mengandalkan teknologi CDMA Qualcomm dan diklaim dapat menghasilkan panggilan dengan kualitas suara sejernih kristal.

Ponsel ini juga menjamin kecepatan akses data meski hanya maksimal 9,6 Kbps. Sayang, Global Phone tidak memiliki satu tombol darurat untuk memanggil perangkat besutan SPOT lainnya.

Tapi, Global Phone memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan pusat darurat, GEOS International Emergency Response Coordination Center dengan menekan 9-1-1.

Global Phone juga mampu menerima pesan teks hingga 35 karakter, dan memiliki sistemvoicemail. Di dalamnya terdapat opsi data senilai US$19,95, setara Rp195 ribu, untuk terkoneksi ke jalur akses satelit.

Opsi ini bisa dipilih agar pengguna dapat browsing Internet, mengirim dan menerima e-mail dengan ponsel yang terhubung dengan komputer.

Pengguna juga diberikan opsi paket data atau Internet. Seperti paket-paket di operator Indonesia, paket seharga US$24,99, atau Rp245 ribu, memungkinkan pengguna mendapat gratis telepon 10 menit per bulan.
Jika mau layanan tidak terbatas (unlimited), pelanggan harus merogoh US$1800, atau Rp17,6 juta, yang sudah termasuk voicemail dan kompresi data.

Untuk terhubung dengan ponsel pintar, SPOT memfasilitasi Global Phone dengan SPOT Connect, yang memungkinkan pengiriman teks dan e-mail untuk umum maupun kondisi darurat.

Fasilitas ini pada prinsipnya menambahkan kemampuan pengiriman e-mail atau teks satelit ke ponsel seluler sehingga menambah jangkuan wilayah.

Kapasitas baterai mencapai empat jam waktu telepon dan 36 jam waktu siaga. Global Phone berbobot 200 gram dengan dimensi kecil, 13,5 x 5,6 x 3,8 cm.

Ponsel ini beda dengan ponsel satelit lain, yang umumnya dipakai untuk pelaut dan operator ladang minyak. Global Phone bisa digunakan pada demografis luar ruangan dan tetap bisa terhubung dengan teman, keluarga serta tim penyelamat darurat.

Perbedaan lainnya, cakupan ponsel ini lebih luas, mampu mencakup wilayah Amerika Utara, Eropa, Asia dan sebagian wilayah Afrika Selatan.

Global Phone tersedia dengan banderol harga relatif normal, US$499 setara Rp4,8 juta.



Spesifikasi
Dimensi
    
13,5 x 5,6 x 3,8 cm
Bobot
200 gram
Layar
LCD 4 baris, 12 karakter, indikator baterai, sinyal dan volume
Penyimpanan
99 alamat, catatan panggilan keluar dan masuk
Kisaran suhu operasi
-20 - 55 derajat Celcius
Kisaran suhu penyimpanan
-40 - 85 derajat celcius
Jaringan data
e-mail, browsing, USB (up to 38,4 Kbps), akses data sampai 28 Kbps
Fitur pengendali
keypad lock, security lock code, Minute Alert untuk kendalikan pulsa
Harga

Rp4,8 Juta



Sumber : Vivanews.com


Senin, 20 Mei 2013

D' TRAC WITH TRANS CORP (JEJAK PETUALANG TRAN 7)



 Kegiatan petualangan alam bebas atau yang biasa dikenal dengan Touring Offroad dengan menggunakan Motor Trail yang selama ini lakoni oleh anak-anak D' TRAC, ternyata cukup mendapat perhatian yang cukup besar dari para penikmat petualangan alam bebas di regional Sulawesi bahkan sampai pada tingkat Nasional.
Salah satu bukti bahwa D' TRAC cukup menyita perhatian ketika hari ini (21/5/2013) TRANS Corp. mengirim krunya dari Tim Jejak Petualang untuk meliput serta melaksanakan touring Bersama dengan anak-anak D' TRAC dengan melalui jalur lereng Latimojong. 

D' TRAC di Desa Bone-Bone

Jalur yang akan dilalui kali ini adalah menyusuri kampung-kampung terluar dari Bumi Massenrempulu di sekitar lereng Barat Pegunungan Latimojong. setelah beberapa jam perjalanan dari Baraka, para offroader sampai di Dusun Karangan (1505 mdpl, 03 25' 02,9" S dan 119 59' 21,1 E) yang eksotis dan cukup terkenal bagi para petualang alam bebas sebagai Dusun terakhir ketika akan mendaki Puncak Rantemario (3452 mdpl, 03 23' 05,7" S dan 120 01' 27,4" E), maka perjalanan dilanjutkan ke Dusun Angin-Angin terus ke Desa Bone-bone yang cukup mendunia dengan desa yang ramah lingkungan (Desa bebas rokok, menggalakkan penghijauan, bebas dari makanan dengan pewarna kimia serta bebas dari ayam broiler).

Berikut nih pict nya gan ....
 hostnya masih fresh  gan...

 Nana Jejak Petualang dengan anak-anak D' TRAC


 Bang kameramennya main lumpur juga rupa yaa..


 Inilah tunggangan kami gan ...


 Menyusuri lebatnya perkebunan kopi di lereng Pegunungan Latimojong

 Jejak Petualang dengan D' TRAC

 dengan bang kameramen

 masih fresh juga yaa...

 mulai blur nih si host sama produsernya gan...



 wahh... seandainya gambar ini yang muncul di tivi, gimana ya...





Everything it's OK. Gooooooooo........ Bruuuummmmm

Salam Adventure...