Minggu, 24 Februari 2013
Sabtu, 23 Februari 2013
Menyisir Lereng Pegunungan Latimojong
Rute touring offroad kali ini adalah menyusuri kampung-kampung terluar dari Bumi Massenrempulu di sekitar lereng pegunungan Latimojong. setelah beberapa jam perjalanan dari Baraka, para offroader sampai di Dusun Karangan (1505 mdpl, 03 25' 02,9" S dan 119 59' 21,1 E) yang eksotis dan cukup terkenal bagi para petualang alam bebas sebagai Dusun terakhir ketika akan mendaki Puncak Rantemario (3452 mdpl, 03 23' 05,7" S dan 120 01' 27,4" E), maka perjalanan dilanjutkan ke Dusun Angin-Angin terus ke Desa Bone-bone yang cukup mendunia dengan desa yang ramah lingkungan (Desa bebas rokok, menggalakkan penghijauan, bebas dari makanan dengan pewarna kimia serta bebas dari ayam broiler).
Data koordinat dari GPS Map : Garmin 60 CSx
Jumat, 22 Februari 2013
DI TITIK 3° 17’ 19" S DAN 119° 41’ 57" E
Di titik inilah para petualang dari D TRAC menurunkan tensi adrenalin
dan juga mendinginkan mesin motor yang terus-menerus dipacu sejak star dari Base Camp Baraka yang berada pada titik 03° 24' 05,46" S dan 119° 51' 03,91" E dengan ketinggian 464 mdpl, sambil mengambil gambar buat
posting di blog ini tentunya. Sejak meninggalkan Masalle maka medan offroad
yang sebenarnya mulai dinikmati yang tentunya sangat menguras stamina para offroader
dan tentunya mesin harus istirahat juga kan?
Setelah stamina pulih kembali maka perjalan kami lanjutkan
dengan target Temban Kec. Enrekang yang berada pada ketinggian 67 mdpl di titik 03° 29' 58,73" S dan 119° 43' 53,20" E dengan jarak garis lurus pada peta sekitar +
25 km dari titik pengambilan gambar ini, dengan variasi ketinggian mulai dari
125 mdpl di sekitar pesisir sungai Saddang hingga 975 mdpl pada puncak-puncak
bukit di sekitar lokasi perjalanan.
Minggu, 17 Februari 2013
Peserta Touring Trail terjebak di Hutan Kaltim Berhasil Dievakuasi
Samarinda - - Puluhan crosser
yang terjebak di kawasan hutan di ruas jalan poros Balikpapan-Samarinda,
Kalimantan Timur, berhasil ditemukan sore ini. 20 crosser berhasil dievakuasi
oleh petugas.
"Seluruh crosser yang berada di dalam (hutan), sudah dievakuasi sampai dengan sekitar habis Maghrib tadi. Hanya ada 3 motor yang tertinggal tapi besok juga dievakuasi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Wahyu Widhi Heranata dari lokasi, saat dihubungi detikcom, Minggu (17/2/2013) malam.
Wahyu mengatakan, terdapat sekitar 20 orang crosser yang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan diantaranya berasal dari SAR Balikpapan, Polri, TNI, BPBD Kutai Kartanegara serta BPBD Kaltim.
"Semua crosser yang dievakuasi ada yang dibawa ke Balikpapan, ada juga ke Samarinda. Korban meninggal atas nama Michael Adrian (35), warga negara Australia sudah dibawa ke Balikpapan. Diduga Michael meninggal karena serangan jantung," ujar Wahyu.
Disebutkan Wahyu, event tour adventure yang digelar Komunitas Trail Adventure Balikpapan, berjumlah total 700 orang crosser, dimana sekitar 175 crosser melintasi trek daerah Semoy di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga KM 62 Jalan Poros Balikpapan-Samarinda, yang masuk dalam kawasan Taman Hutan Raya Bukit Suharto, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Semua peserta dari melintasi medan berat karena jalan rusak berlumpur setelah trek diguyur hujan lebat di dalam hutan. Semua kelelahan diduga akibat kekurangan makanan dan dehidrasi karena kekurangan minum," terang Wahyu.
"Trek yang ada di luar kemampuan mereka (crosser), jadi ini adalah force major, keluar masuk kubangan trek jalan rusak. Kalau tidak hujan, mungkin saja mereka bisa melaluinya," ungkapnya.
"Kalau mungkin event touring adventure di pulau Jawa misalnya, mungkin masih bisa ketemu kawasan pemukiman atau kampung. Nah kalau di sini, keluar masuk hutan benar-benar hutan," tambahnya.
Namun yang menjadi catatan tersendiri, belakangan diketahui panitia pelaksana Trail Adventure belum memberikan pemberitahuan tentang adanya event tersebut ke kelurahan dan wilayah kepolisian yang dilaluinya, sehingga pihak kelurahan dan kepolisian sempat terkejut dengan peristiwa tersebut.
"Panitia belum koordinasi ke Kelurahan dan Polsek setempat yang dilaluinya sehingga sempat terkejut dengan kejadian itu. Semestinya melakukan pemberitahuan,"
"Memang, acara touring ini adalah acara rutin mereka. Hanya saja, kali ini peserta dalam jumlah yang cukup besar. Evakuasi tuntas, tugas SAR selesai," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, para crosser yang mengikuti Trail Adventure di kawasan hutan ruas jalan poros Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, dilaporkan terjebak di dalam kawasan hutan akibat kelelahan fisik. Informasi terjebaknya para crosser itu diterima markas Kantor SAR Balikpapan, sejak dinihari tadi.
Ratusan crosser mengikuti event Trail Adventure atau balap motor off road roda dua sejak Sabtu (16/2/2013) kemarin dan dijadwalkan selesai hari ini. Para peserta menjajal lintasan tanah berlumpur di antaranya di bukit dan hutan dengan jarak tempuh total sepanjang 230 km.
"Seluruh crosser yang berada di dalam (hutan), sudah dievakuasi sampai dengan sekitar habis Maghrib tadi. Hanya ada 3 motor yang tertinggal tapi besok juga dievakuasi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Wahyu Widhi Heranata dari lokasi, saat dihubungi detikcom, Minggu (17/2/2013) malam.
Wahyu mengatakan, terdapat sekitar 20 orang crosser yang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan diantaranya berasal dari SAR Balikpapan, Polri, TNI, BPBD Kutai Kartanegara serta BPBD Kaltim.
"Semua crosser yang dievakuasi ada yang dibawa ke Balikpapan, ada juga ke Samarinda. Korban meninggal atas nama Michael Adrian (35), warga negara Australia sudah dibawa ke Balikpapan. Diduga Michael meninggal karena serangan jantung," ujar Wahyu.
Disebutkan Wahyu, event tour adventure yang digelar Komunitas Trail Adventure Balikpapan, berjumlah total 700 orang crosser, dimana sekitar 175 crosser melintasi trek daerah Semoy di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga KM 62 Jalan Poros Balikpapan-Samarinda, yang masuk dalam kawasan Taman Hutan Raya Bukit Suharto, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Semua peserta dari melintasi medan berat karena jalan rusak berlumpur setelah trek diguyur hujan lebat di dalam hutan. Semua kelelahan diduga akibat kekurangan makanan dan dehidrasi karena kekurangan minum," terang Wahyu.
"Trek yang ada di luar kemampuan mereka (crosser), jadi ini adalah force major, keluar masuk kubangan trek jalan rusak. Kalau tidak hujan, mungkin saja mereka bisa melaluinya," ungkapnya.
"Kalau mungkin event touring adventure di pulau Jawa misalnya, mungkin masih bisa ketemu kawasan pemukiman atau kampung. Nah kalau di sini, keluar masuk hutan benar-benar hutan," tambahnya.
Namun yang menjadi catatan tersendiri, belakangan diketahui panitia pelaksana Trail Adventure belum memberikan pemberitahuan tentang adanya event tersebut ke kelurahan dan wilayah kepolisian yang dilaluinya, sehingga pihak kelurahan dan kepolisian sempat terkejut dengan peristiwa tersebut.
"Panitia belum koordinasi ke Kelurahan dan Polsek setempat yang dilaluinya sehingga sempat terkejut dengan kejadian itu. Semestinya melakukan pemberitahuan,"
"Memang, acara touring ini adalah acara rutin mereka. Hanya saja, kali ini peserta dalam jumlah yang cukup besar. Evakuasi tuntas, tugas SAR selesai," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, para crosser yang mengikuti Trail Adventure di kawasan hutan ruas jalan poros Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, dilaporkan terjebak di dalam kawasan hutan akibat kelelahan fisik. Informasi terjebaknya para crosser itu diterima markas Kantor SAR Balikpapan, sejak dinihari tadi.
Ratusan crosser mengikuti event Trail Adventure atau balap motor off road roda dua sejak Sabtu (16/2/2013) kemarin dan dijadwalkan selesai hari ini. Para peserta menjajal lintasan tanah berlumpur di antaranya di bukit dan hutan dengan jarak tempuh total sepanjang 230 km.
Sumber : Detiknews.com
Rabu, 13 Februari 2013
TROUBLE
Dalam touring offroad kelengkapan dan kondisi kendaraan harus
diperhatikan dengan cermat untuk memperkecil segala kemungkinan terjadinya
masalah pada kendaraan dalam perjalanan nantinya, namun dengan medan yang berbatu
dan lumpur serta tanjakan dan penurunan yang boleh dibilang ‘gila’ maka kerusakan
pada motor sangat berpeluang terjadi akibat medan yang begitu ekstrim. Demikian
juga yang dihadapi oleh anak-anak D’ TRAC dalam setiap touring offroad yang
dilakukan, tapi dengan persiapan yang matang maka potensi kerusakan dapat
diperkecil sehingga tidak pernah terjadi touble yang sangat parah.
Berikut foto-fotonya gan…
Minggu, 10 Februari 2013
PARA PETUALANG
Inilah para petualang yang selalu berusaha untuk menyatu
dengan alam, menerjang lumpur dan melindas bebatuan yang sudah menjadi jalur
dalam setiap perjalanan. Mereka-mereka inilah yang menggabungkan diri dalam
Dhuri Trail Adventure Community, dari berbagai latar belakang dalam
bermasyarakat, mereka menjadi satu dalam D’ TRAC
Jalil Aljuddin (Ketua Umum)
Asrun Tukan (Pembina D' TRAC)
Adi
Amrianto
Daus
Gede
Jamal
Madil
Naing
Ono
Rahman
ucu'
ucuq
Uli Siregar
Sumardi
Apong Sikolong
Syahril Tarkas
Dadang Sumarna (Pembina D' TRAC)
Anjas
Rian Alifka
Tahir
Arnold
Maisar
Nawan
Ike'
Langganan:
Postingan (Atom)